Mencoba memahami apa kepempimpinan dan Apa yang diharapkan olehNya ?
Berbicara masalah kepempimpinan Indonesia yang ideal itu tak akan pernah ada habisnya dikarenakan kini Indonesia bukan hanya harus memiliki kriteria #IndonesiaBanget namun harus terbuka dengan isu - isu global yang terus berkembang di Planet Bumi ini.
Sebentar lagi, beberapa ratus hari lagi Indonesia akan memasuki era "Pesta Demokrasi 2014" dimana akan ditentukan lima tahun kedepan siapa yang menjadi sosok pemimpin Indonesia yang bertugas menahkodai sebuah kapal besar dengan kekuatan budaya yang beragam ini. Saat ini sudah banyak isu - isu yang dilempar yang tidak tahu arahnya apakah negatif atau positif yang diinginkan dari isu tersebut. Tapi pesan saya selaku makhluk yang "Berdaya Tinggi" seharusnya kita bisa menggunakan logika dan pikiran kita dalam hal menanggapi isu yang dilakukan dengan teknik repetisi yang menyerang naluri "Reptil" kita untuk menanamkan sebuah nilai bawah sadar.
Saya kutip kalimat yang ditebalkan di artikel ini adalah " Pemimpin tidak lagi dipandang melekat dengan jabatan atau posisi yang diemban, namun lebih kepada perannya dalam melakukan perubahan menuju kualitas kehidu
pan bersama yang lebih baik". Hal yang dikutip menggambarkan sosok pemimpin Maha Patih Majapahit Gajah Mada dengan sumpah palapa terlihat jelas komitmen sebuah cita-cita nasional alhasil di setiap wilayah kekuasaannya sejahtera dan luas sekali wilayahnya. Sadar atau tidak pemimpin itu harus jadi panutan bagi kaum yang dipimpinnya. Sehingga tutur kata dan tindak tanduknya sang pemimpin mampu mengilhami masyarakat untuk memiliki komitmen yang sama atas sebuah cita - cita.
Kepempimpinan adalah sebuah amanah bagi saya dan pasti bagi sebagian orang yang tercipta di Planet Biru ini, Planet Bumi. 3 poin utama dalam artikel ini konsep pemimpin yaitu :
1. Kepempimpinan merupakan amanah dari Yang Maha Esa, Dunia mengaku bahwa kepempimpinan bersifat kodrati artinya melekat pada diri seseorang dari ia dilahirkan. Untuk itu seorang pemimpin harus paham benar misi hidupnya ( Apa yang diinginkan Tuhan kepada kita sehingga kita layak diciptakan dan dilahirkan?? ). Hal ini harus dipertanggung jawabkan baik di dunia dan akhirat nanti. Jadi, terus perbanyaklah hal yang positif karena Tuhan suka hal itu.
2. Kepempimpinan sarat dengan nilai - nilai humanis. Sehingga tak keluar jiwa individualistis dalam budaya organisasi yang terbentuk. Kepentingan kelompok / umum lebih diatas daripada keinginan pribadi (Catat !). Tak lagi hidup di cita - citanya semata namin menghidupi cita - cita bersama
3. Kepempimpinan mengemban amanah untuk mengupayakan harmonisasi dengan alam dan lingkungan sekitar. Hidup bersahabat dengan alam, melestarikan titipan ilahi dalam bentuk kekayaan alam bagi kepentingan generasi berikutnya (Baca Artikel subsidi BBM yang saya ulas kemarin). Dengan pemanfaatan itu dengan bijak sehingga muncul keadilan bagi seluruhnya sehingga peningkatan kesejahteraan bangsa dapat teraih.
Inilah saatnya diuji kepekaan jiwa sang pemimpin. Keluar dari dimensi pribadi untuk masuk dimensi bangsaku, Bangsa Indonesia. Semoga ini dapat menj
adi masukan bagi pemimpin - pemimpin yang akan lahir nantinya. Selamat Memimpin dan Tetap membumi walaupun kita sudah tak lagi berpijak di tanah air kita.
Salam Pemuda yang suka Berkarya dan selalu Terdepan ( Praja Muda Karan - Pramuka )